Entah dari mana datangnya mitos stroke banyak menyebar di masyarakat. Padahal, hal tersebut belum terbukti benar bahkan menyesatkan dan dapat membahayakan penderita stroke itu sendiri.
Kurangnya pemahaman mengenai mitos stroke dan faktanya , membuat orang salah mengambil keputusan ketika mengalami serangan stroke. Kebanyakan kasus penderita stroke tidak mendapat pertolongan pertama karena tidak segera dibawa ke dokter, sehingga dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian.
Untuk itu Gogomall akan menjelaskan mitos stroke yag masih banyak tersebar di masyarakat beserta faktanya.
Mitos Stroke dan Faktanya
Mitos: Stroke dan kejang-kejang itu sama
Faktanya: Stroke dan kejang adalah 2 kondisi yang berbeda. Stroke merupakan kondisi dimana otak kekurangan mendapatkan suplai darah dan oksigen atau terjadi pendarahan di otak, sedangkan kejang-kejang disebabkan oleh perubahan fisik yang tidak normal atau berlebihan di otak. Tetapi kejang-kejang dapat terjadi akibat stroke.
Mitos: Aspirin dapat menyembuhkan stroke
Faktanya: Aspirin memang dapat membantu memecah gumpalan darah, namun ini tidak selalu aman untuk penderita stroke. Pasien stroke harus di evaluasi terlebih dahulu oleh dokter sebelum menggunakan aspirin.
Apabila stroke disebabkan oleh pendarahan di otak, penggunaan aspirin justru akan sangat berbahaya untuk pasien stroke.
Mitos: Stroke sering terjadi pada pria daripada wanita
Faktanya: Pasien stroke wanita sedikit lebih banyak daripada pria. Salah satu alasan mengapa wanita lebih banyak terkena stroke karena wanita memiliki hidup yang cenderung lebih lama dari pria, sehingga meningkatkan risiko stroke seiring bertambahnya usia.
Mitos: Menghentikan pengobatan ketika gejala stroke tidak ada lagi
Faktanya: Serangan stroke sementara atau iskemik transien (TIA) menunjukkan gejala stroke ringan. Walaupun gejalanya ringan dan sementara, ini merupakan tanda tanda sebelum stroke menyerang. Konsultasikan dengan dokter apabila mengalami kelemahan tiba-tiba pada lengan atau kaki, kesulitan berbicara, atau wajah yang terkulai.
Mitos: Stoke adalah penyakit nya orang tua
Faktanya: Ini adalah mitos yang tidak benar, karena stroke bisa terjadi pada siapapun dan di semua usia. Hal ini disebabkan akrena gaya hidup yang tidak sehat, serta mengabaikan gejala yang muncul. Mungkin mereka berpikir bahwa terlalu muda untuk terkena stroke.
Mitos: Stroke tidak dapat dicegah dan di sembuhkan
Faktanya: Stroke dapat dicegah dan dapat diobati, jika seseorang penderita stroke segera dating kerumah sakit dalam wakti 4.5jam setelah gejala stroke timbul. Pasien akan diberikan obat pengencer darah, guna untuk mencegah stroke hingga 80% atau mungkin dapat mengembalikan kerusakan yang diakibatkan oleh stroke.
Mitos: Stroke bukan penyakit yang diturunkan
Faktanya: Ketika salah satu anggota keluarga Anda memiliki riwayat stroke terutama orang tua atau saudara kandung, maka Anda memiliki risiko terkena stroke lebih tinggi.
Mitos: Ditusuk jarum pada bagian jari merupakan pertolongan pertama serangan stroke
Faktanya: Orang yang terserang stroke harus dibaringkan lurus dari kepala hingga kaki. Tujuannya agar jantung bisa memompa darah lebih lancar ke otak. Setelah itu segera bawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit akan dilakukan pengecekan untuk mendeteksi jenis stroke yang diderita, Stroke Iskemik (Aliran darah tersumbat) atau Stroke Hemoragik (Pembuluh darah pecah).
Jika aliran darah tersumbat, 4.5 jam setelah serangan adalah Golden Hour untuk mengurangi resiko kematian atau cacat permanen akibat serangan stroke. Semakin cepat ditangani, hasilnya akan lebih baik.
Solusi Penanganan dan Pencegahan Stroke
Memperbaiki gaya hidup berperan penting untuk penanganan dan pencegahan serangan stroke, seperti mengkonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, lakukan pemeriksaan ke dokter satu bulan sekali, dan hindari stres yang berlebihan.
Gunakan Dr Laser untuk memperbaiki kualitas darah, agar tidak terjadi serangan stroke berulang. Pancaran sinar Low Level Laser dari Dr Laser bisa mencegah kekentalan darah dan menguraikan darah yang sudah menggumpal. Sehingga, aliran darah menjadi lancar dan resiko terjadinya serangan stroke lanjutan akan berkurang.
Itulah pembahasan singkat mengenai mitos stroke dan faktanya, semoga dapat menambah pemahaman dan lebih mewaspadai serangan stroke.
Untuk konsultasi dan pemesana Dr Laser bisa klik banner diatas.
Referensi:
Premier Health. Debunking 10 Myths About Stroke. Diakses pada 10 September 2021. https://www.premierhealth.com/your-health/articles/women-wisdom-wellness-/debunking-10-myths-about-stroke
Christus Health. Stroke Myths and Facts. Diakses pada 10 September 2021. https://www.christushealth.org/services-treatments/stroke-care/stroke-myths-and-facts
Fortis Health Care. Stroke: Myths and Facts. Diakses pada 10 September 2021. https://www.fortishealthcare.com/blog/stroke-myths-facts/