Ciri-Ciri Darah Rendah dan Cara Mengatasinya

Darah rendah (hipotensi) adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang lebih rendah dari normal (90/60 mmHg). Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja. Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa disertai gejala yang mengganggu biasanya tidak menjadi masalah dan tak perlu diobati. Namun pada beberapa kasus, tekanan darah rendah yang terjadi tiba-tiba bisa menjadi masalah serius, atau menjadi pertanda dari suatu penyakit yang sedang diderita, terlebih bagi orang tua. Sebab dampaknya bisa membahayakan keselamatan jiwa. Itulah sebabnya Anda perlu memahami ciri-ciri darah rendah. Yuk simak selengkapnya artikel berikut!


Ciri – Ciri Darah Rendah

 

ciri darah rendah - pusing

1 Pusing 

Ciri-ciri darah rendah yang umum terjadi adalah pusing. Hal ini terjadi ketika otak tidak menerima cukup oksigen dan nutrisi dari sirkulasi darah. Pusing mengacu pada berbagai sensasi, seperti perasaan seolah-olah ruangan berputar, dan perasaan tidak stabil secara fisik, bahkan seperti ingin pingsan.

 

ciri darah rendah - mata buram

2 Pandangan Kabur 

Mata gelap atau penglihatan kabur dapat terjadi ketika tekanan darah terlalu rendah karena kurangnya sirkulasi darah ke otak. Ini bisa terjadi ketika Anda tiba-tiba bangkit dari posisi duduk atau berbaring.

 

ciri darah rendah - keringat dingin

3 Berkeringat dingin 

Berkeringat dingin atau kulit yang lembab dapat terjadi ketika tekanan darah terlalu rendah karena tubuh mencoba untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal. Orang dengan darah rendah mungkin merasa dingin dan berkeringat, terutama di area telapak tangan dan kaki.

 

ciri darah rendah - sesak napas

4 Sesak Napas 

Sesak napas hingga rasa nyeri dada dapat terjadi ketika otot jantung tidak menerima cukup oksigen karena sirkulasi darah yang tidak memadai akibat tekanan darah rendah. 

 

ciri darah rendah - mual

5 Mual

Mual yang terjadi secara tiba-tiba dan secara berulang juga merupakan salah satu ciri darah rendah. Selain itu, tubuh juga akan merasa kelelahan dan lemas. Darah rendah (hipotensi) yang parah dapat menyebabkan mual karena ketidakcukupan pasokan oksigen dan nutrisi ke organ-organ vital dalam tubuh, termasuk lambung dan usus. Ketika sirkulasi darah tidak mencukupi, lambung dan usus tidak menerima cukup darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya secara normal. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan iritasi pada lambung dan usus, yang dapat menyebabkan mual dan muntah.

Baca juga : 8 Pantangan Untuk Pengidap Gula Darah Rendah

Jenis Darah Rendah

Berikut macam jenis darah rendah berdasarkan penyebabnya :

 


1 Hipotensi Ortostatik 

Hipotensi ortostatik merupakan serangan darah rendah yang terjadi saat seseorang tiba-tiba berdiri dari posisi duduk, jongkok, atau berbaring. Saat tubuh menyesuaikan perubahan posisi tersebut, seseorang mungkin akan merasa pusing atau berkunang-kunang selama beberapa detik.

Kondisi ini sangat umum terjadi pada para lansia, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak.

 

2 Hipotensi Postprandial

Hipotensi postprandial adalah kondisi tekanan darah rendah yang terjadi dalam waktu sekitar 1–2 jam setelah makan. Gejalanya bisa mirip dengan hipotensi ortostatik. Hipotensi postprandial diduga terjadi karena aliran darah lebih banyak mengalir ke saluran cerna untuk mendukung proses pencernaan setelah makan.

Kondisi ini jarang terjadi pada orang dewasa muda, tetapi cukup sering dialami oleh lansia. Selain itu, tekanan darah rendah setelah makan juga lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki penyakit tertentu, misalnya tekanan darah tinggi, gangguan sistem saraf, seperti penyakit Parkinson, serta diabetes.

 

3 Hipotensi Akut

Ini merupakan serangan tekanan darah rendah yang terjadi secara mendadak, misalnya karena syok. Kondisi ini merupakan bentuk penurunan tekanan darah yang paling parah.

Ketika seseorang mengalami syok, tekanan darah turun ke tingkat yang sangat rendah secara tiba-tiba, sehingga otak dan organ tubuh lain tidak bisa mendapatkan cukup darah untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Penyebab syok bisa bermacam-macam, mulai dari dehidrasi berat, perdarahan hebat, hingga sepsis.

Jika tidak segera ditangani, hipotensi akut karena syok bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya dan bahkan kematian.

Cara Mengatasi Darah Rendah

1 Mengomsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Mengutip Healthline, penderita darah rendah disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengadung banyak kadar vitamin B-12, asam folat, dan zat besi. Selain itu, pengidap darah rendah juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi natrium dan gula yang tetap harus diperhatikan porsinya.

 

2 Minum Air Putih

Kurangnya cairan pada tubuh dapat menyebabkan hipotensi. Oleh karena itu bagi pengidap darah rendah disarankan untuk minum lebih banyak air karena cairan dapat meningkatkan volume darah.

 

3 Manajemen Stress dan Istirahat Cukup

Stress dan kurang tidur merupakan merupakan sumber dari segala penyakit salah satunya membuat tekanan darah menjadi rendah. Oleh karena itu pastikan kelola stress Anda dengan baik seperti melakukan meditasi atau yoga. Serta tidur di malam hari dengan durasi 6-8 jam.


Itulah ciri-ciri darah rendah dan cara mengatasinya. Jadi mulai dari sekarang jangan disepelekan ya! Yuk mulai jalani pola hidup sehat. Semoga bermanfaat!