Ciri-Ciri Tulang Ekor Retak, Apakah Bisa Sembuh?

Rasa nyeri ketika duduk atau pada saat ingin buang air besar? Jangan diabaikan ya! Bisa jadi itu tanda tulang ekor retak!

Tulang ekor atau coccygeus, adalah tulang kecil yang terletak di bagian pinggang bawah. Berfungsi sebagai penopang berat badan saat duduk dan membantu menjaga keseimbangan tubuh.
Terdapat beberapa tendon, otot, serta ligamen yang terpaut pada tulang ekor, jadinya tulang ekor yang retak tidak bisa dianggap sepele ya! Simak artikel berikut untuk mengetahui detailnya.


Ciri Tulang Ekor Retak

Retak pada tulang ekor dapat menimbulkan gejala yang tidak nyaman yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari, beberapa di antaranya : 

tulang ekor retak - sakit panggul

1 Rasa Sakit Di Bagian Panggul

Rasa sakit dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap dan biasanya terasa lebih intens ketika ingin berdiri atau duduk di permukaan yang keras.

 

tulang ekor retak - kesulitan bergerak

2 Kesulitan Dalam Bergerak

Karena rasa sakit, seseorang yang mengalami retakan pada tulang ekor mungkin kesulitan untuk bergerak, berjalan, atau melakukan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan gerakan pada pinggang.

 

tulang ekor retak - sakit bab

3 Rasa Sakit Saat Buang Air Besar

Tekanan pada tulang ekor saat mengejan akan memperburuk cedera pada tulang ekor dan menimbulkan rasa sakit.

 

tulang ekor retak - memar

4 Memar Di Area Punggung Bawah

Pada beberapa kasus tulang ekor retak terdapat memar pada kulit terutama jika cedera disertai benturan atau trauma pada area panggul.

 


Penyebab Tulang Ekor Retak

Nyeri akibat tulang ekor retak tidak selalu muncul secara tiba-tiba, bisa juga disebabkan kebiasaan postur tubuh yang buruk yang terus dilakukan berulang-ulang. Berikut diantaranya :

tulang ekor retak - cedera

1 Cedera Fisik

Cedera di punggung bagian bawah merupakan penyebab sakit di tulang ekor yang paling sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan memar atau pergeseran pada tulang ekor. Cedera tulang ekor dapat dipicu atau disebabkan oleh:

    • Jatuh dalam posisi duduk.
    • Aktivitas yang menimbulkan tekanan berulang atau gesekan pada tulang ekor untuk jangka waktu yang lama, misalnya bersepeda, berkuda, atau mengendarai motor di jalan yang bergelombang.
    • Duduk terlalu lama di atas permukaan yang keras.

 

tulang ekor retak - persalinan

2 Persalinan

Wanita yang melakukan proses persalinan melahirkan secara normal memiliki risiko lebih tinggi mengalami tulang ekor retak. Saat proses persalinan, tekanan yang besar dan terus menerus pada daerah panggul dapat memicu terjadinya retakan pada tulang ekor. Terutama jika bayi memiliki ukuran yang cukup besar atau proses persalinan berlangsung lama. Saat persalinan, tulang panggul terbuka lebar untuk memberikan ruang bagi bayi untuk melewati jalan lahir. Tulang ekor yang terletak di panggul bawah dan membentuk ujung tulang belakang menerima tekanan dari berat badan janin dan kontraksi otot saat proses persalinan. Selain itu, posisi bayi dan cara mengejan selama persalinan juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya retakan pada tulang ekor.

 

tulang ekor retak - kondisi medis

3 Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tulang ekor retak, antara lain :

    • Osteoporosis : Kondisi medis yang ditandai dengan kepadatan tulang yang rendah membuat tulang lebih rentan patah atau retak.
    • Osteogenesis imperfecta : Kondisi genetik yang menyebabkan kelemahan tulang.
    • Tumor : Tumor di daerah panggul dapat menyebabkan tulang ekor retak.
    • Infeksi : Infeksi di daerah panggul dapat menyebabkan tulang ekor menjadi lemah dan retak.

 

tulang ekor retak - postur buruk

4 Postur Tubuh Yang Buruk

Postur tubuh yang buruk dapat memengaruhi kesehatan tulang belakang dan dapat meningkatkan risiko terjadinya retakan pada tulang ekor. Postur tubuh yang buruk bisa disebabkan oleh kebiasaan buruk dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari posisi pada saat bangun tidur, duduk terlalu lama dengan posisi membungkuk, berdiri menumpu ke sebelah kaki, salah posisi saat mengangkat beban berat dan sebagainya. Saat postur tubuh buruk, terutama pada daerah pinggang dan panggul, terjadi peningkatan tekanan pada tulang belakang dan tulang ekor.  Tekanan yang terus-menerus pada tulang ekor dapat memicu terjadinya retakan pada tulang ekor. Selain itu, postur tubuh buruk juga dapat memengaruhi otot dan ligamen di sekitar tulang ekor. Otot dan ligamen yang terlalu tegang atau lemah dapat membuat tulang ekor mudah cedera.


Pengobatan Tulang Ekor Retak

Nyeri tulang ekor retak sebenarnya dapat sembuh sendiri beberapa minggu atau bulan tergantung pada tingkat keparahan cedera dan gejala yang dialami. Berikut adalah beberapa tips untuk pengobatannya di rumah :

 

Pengobatan Tulang Ekor Retak - Back Support Belt

1 Menggunakan Back Support Belt By Dr Qyu

Ya, dengan kemajuan teknologi kini telah hadir korset medis yang bermanfaat untuk menopang tulang belakang yaitu Back Support Belt By Dr Qyu. Berfungsi untuk menjaga stabilitas tulang belakang sehingga terhindar dari cidera tulang belakang serta bantu mengurangi pergerakan di pinggul bagian bawah sehingga meredamkan nyeri akibat tulang ekor retak.

 

Pengobatan Tulang Ekor Retak - istirahat

2 Istirahat

Penting untuk istirahat dan menghindari aktivitas yang memperparah cedera. Dalam beberapa kasus istirahat saja sudah cukup untuk memulihkan tulang ekor retak.

 

Pengobatan Tulang Ekor Retak - minum obat nyeri

3 Minum Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri seperti Ibuprofen atau parasetamol dapat membantu meredakan rasa sakit dan peradangan yang terjadi pada tulang ekor.

 

Pengobatan Tulang Ekor Retak - pakai bantal duduk

4 Pakai Bantal Duduk

Penggunaan bantalan khusus untuk duduk dapat membantu meringankan tekanan pada tulang ekor saat duduk.

 

Pengobatan Tulang Ekor Retak - pakai alat bantu

5 Memakai Alat Bantu

Pemakaian alat bantu seperti kursi roda atau tongkat dapat membantu mengurangi beban pada tulang ekor dan membantu pemulihan.


Apabila kondisi kian tidak kunjung membaik atau sakit yang dirasakan mengalami perburukan seperti mengalami mati rasa, buang air kecil yang tidak disadari, lumpuh atau lemas pada salah satu maupun kedua tungkai, sebaiknya Anda melakukan pengecekan ke dokter spesialis saraf sehingga dokter dapat mengevaluasi riwayat keluhan, melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti MRI atau rontgen tulang.

Ingin lebih banyak mengetahui manfaat Back Support By Dr Qyu atau ingin berkonsultasi terlebih dahulu mengenai kondisi Anda? Silakan klik banner yang ada di bawah ini ya!