Penderita darah kental memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembekuan darah yang berbahaya seperti trombosis, emboli paru, atau bahkan serangan jantung dan stroke.
Guna menghindari kemungkinan mengidap kondisi kelainan tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan pengentalan darah. Simak info berikut ya!
Makanan Yang Tidak Dianjurkan Penderita Darah Kental
1 Daging
Bagi penderita darah kental, penting untuk memperhatikan asupan daging agar tidak terlalu berlebihan. Sebab, daging mengandung kolin yang mana satu porsi daging seberat 85 gram mengandung 115 mg kolin. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa kolin dapat meningkatkan produksi trimetilamina N-oksida (TMAO) yang berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan jantung dan darah, disarankan untuk memilih sumber protein hewani lainnya atau mengonsumsi makanan sehat lainnya yang tidak mengandung kolin, seperti buah-buahan dan sayuran.
2 Telur
Telur tidak dianjurkan untuk penderita darah kental karena mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Kolesterol berlebih dalam darah dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dan masalah kesehatan jantung. Satu telur ayam mengandung sekitar 185 mg kolesterol, dan rekomendasi harian konsumsi kolesterol adalah 200-300 mg. Oleh karena itu, bagi penderita darah kental, konsumsi telur yang berlebihan dapat meningkatkan risiko risiko terjadinya pembekuan darah dan masalah kesehatan jantung lainnya.
3 Jeroan
Jeroan, seperti hati, ginjal, dan limpa, umumnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan oleh penderita darah kental. Hal ini dikarenakan jeroan memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Ketika purin dalam makanan diolah oleh tubuh, mereka diubah menjadi asam urat. Kelebihan asam urat dalam darah dapat mengkristal dan menumpuk di sendi, menyebabkan nyeri sendi dan serangan asam urat. Selain itu, kelebihan asam urat dalam darah juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dan masalah kesehatan jantung lainnya.
4 Bayam
Penderita darah kental yang mengonsumsi obat antikoagulan seperti warfarin disarankan untuk menghindari konsumsi bayam secara berlebihan. Bayam mengandung vitamin K yang tinggi, dan obat antikoagulan bekerja dengan cara menghambat pembekuan darah termasuk faktor pendukungnya seperti vitamin K. Jika dikonsumsi berlebihan, bayam dapat mengganggu efektivitas obat antikoagulan dan meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah.
5 Makanan Tinggi Gula
Makanan dengan kandungan gula tinggi dapat meningkatkan risiko pengentalan darah. Saat kadar gula dalam darah naik, hal ini dapat mengganggu keseimbangan insulin dan gula darah yang berpotensi memicu pembekuan darah yang berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita darah kental untuk menghindari atau membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula tambahan seperti kue, permen, dan minuman manis untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan gula darah.
6 Makanan Olahan
Makanan olahan seperti sosis dan nugget, dan makanan siap saji umumnya mengandung banyak bahan tambahan, seperti garam, gula, dan bahan pengawet. Pada penderita darah kental, mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko pengentalan darah karena bahan-bahan tersebut dapat memicu peradangan dalam tubuh dan mengganggu keseimbangan cairan dalam darah. Oleh karena itu, sebaiknya penderita darah kental membatasi konsumsi makanan olahan dan lebih memilih makanan segar yang sehat dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
7 Alkohol
Konsumsi alkohol dengan intensitas tinggi juga menjadi salah satu makanan penyebab darah kental. Jika hal ini terjadi, kamu perlu segera mengurangi atau menghentikan kebiasaan tersebut. Jangan lupa juga untuk memperbanyak minum air putih setiap harinya. Selain itu, mengonsumsi banyak alkohol juga akan meningkatkan risiko penyakit hati atau liver.
Ada beberapa jenis makanan pengencer darah yang dapat Anda konsumsi untuk mencegah penggumpalan darah, di antaranya:
1 Ikan
Ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu mengencerkan darah dan mengurangi risiko pembekuan. Pilihlah ikan laut seperti salmon, tuna, dan sarden sebagai pilihan makanan sehat Anda.
2 Bawang putih
Bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah. Tambahkan bawang putih ke dalam masakan atau konsumsi mentah sebagai tambahan pada salad atau sandwich.
3 Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah. Buah-buahan yang direkomendasikan untuk penderita darah kental antara lain jeruk, anggur, stroberi, dan bluberi.
4 Jahe
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah. Konsumsi jahe segar atau tambahkan ke dalam teh atau masakan untuk meningkatkan kesehatan Anda.
5 Teh Hijau
Teh hijau mengandung senyawa polifenol yang dapat membantu mengencerkan darah dan mengurangi risiko pembekuan. Konsumsi teh hijau secara teratur untuk kesehatan Anda.
Solusi Pemulihan Darah Kental
Bagi pengidap darah kental, selain mengatur pola makan perlu diimbangi juga pengonsumsian obat secara teratur dan melaksanakan pola hidup sehat . Mulai dari membiasakan diri untuk berolahraga ringan minimal 30 menit sehari, seperti jogging, bersepeda, senam dan sebagainya. Dan tidak kalah pentingnya adalah manajemen stress dan pastikan tidur yang cukup minimal 6-8 jam pada malam hari.
Pelengkap Pola Hidup Sehat Dengan Dr Laser
Dan sebagai pelengkapnya Anda juga bisa menggunakan Dr Laser, alat terapi yang menggabungkan teknologi laser dan titik akupuntur yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas darah sehingga peredaran darah pun lancar. Dr Laser terdaftar di KEMENKES RI dan telah banyak digunakan masyarakat Indonesia yang sudah terbukti aman digunakan setiap hari tanpa menimbulkan efek samping apapun.
Ingin konsultasi mengenai darah kental atau lebih lanjut mengetahui tentang manfaat Dr Laser? Silakan klik banner di bawah ini ya!
“Aduh rasanya kok tulang kiri rusuk terasa sakit.” “Ah paling-paling masuk angin, Ayo sini dikerik.”
Rasa sakit perut di sebelah kiri atas dekat dengan tulang rusuk, seperti itulah deksripsi yang biasa menggambarkan sakit tulang rusuk kiri yang terkadang dikait-kaitkan dengan masuk angin, meskipun sebenarnya tulang rusuk kiri sakit bisa disebabkan berbagai macam faktor.
Fungsi dari rusuk kiri adalah untuk melindungi organ-organ vital di dalam rongga dada seperti jantung dan paru-paru. Selain itu rusuk kiri juga memiliki peran penting dalam proses pernapasan. Ketika kita bernapas, otot-otot dada dan diafragma membantu rusuk untuk bergerak naik dan turun. Oleh karena itu apabila tiba-tiba merasakan nyeri pada bagian rusuk kiri tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jadi, apasih penyebab dari rusuk kiri sakit? Simak info di bawah ini ya!
Penyebab Rusuk Kiri Sakit
1 Cedera
Cedera pada rusuk kiri dapat terjadi ketika tulang rusuk mengalami tekanan yang kuat, seperti benturan atau pukulan keras pada dada. Cedera rusuk kiri dapat menyebabkan rasa nyeri yang tajam pada rusuk kiri, yang dapat memburuk saat bernafas dalam atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Beberapa jenis cedera rusuk kiri yang umum meliputi:
Patah tulang rusuk: Patah tulang rusuk dapat terjadi ketika tulang rusuk mengalami trauma yang berat. Rasa sakit yang intens, sesak napas, dan batuk yang menyakitkan adalah beberapa gejala yang biasanya terkait dengan patah tulang rusuk.
Memar: Memar pada rusuk kiri dapat terjadi ketika dada mengalami trauma ringan atau sedang. Memar biasanya menyebabkan rasa nyeri serta pembengkakan dan kemerahan pada daerah yang terkena.
Cedera otot atau tendon: Cedera otot atau tendon pada rusuk kiri dapat terjadi akibat gerakan yang berlebihan atau cedera yang berulang pada daerah tersebut. Otot-otot yang terasa kaku membuat rasa tidak nyaman pada area rusuk kiri.
2 Costochondritis
Kondisi lain yang dapat menyebabkan rusuk kiri sakit adalah Costochondritis atau biasa disebut sindrom tze, yaitu inflamasi atau peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan tulang dada. Costochondritis dapat menyebabkan rasa nyeri pada bagian rusuk sebelah kiri. Nyeri yang dirasakan pun bisa terasa ringan hingga berat. Ketika memiliki kondisi ini, tulang rusuk biasanya akan terasa seperti ditekan dan sakit ketika disentuh bahkan ketika menarik napas. Meskipun penyebab pasti dari costochondritis tidak diketahui, kondisi ini biasanya disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan, infeksi virus atau bakteri, dan beberapa kondisi medis seperti osteoarthritis, lupus, atau fibromyalgia.
3 Tegang Otot
Otot tegang atau otot ketarik juga bisa menimbulkan tulang rusuk sakit sebelah kiri. Kondisi ini biasanya terjadi karena kurangnya peregangan sebelum olahraga, mengangkat beban, atau kurangnya elastisitas. Oleh sebab itu, usahakan setiap sebelum olahraga lakukan peregangan dengan baik dan benar.
4 Asam Lambung
Asam lambung yang naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala reflux asam atau GERD (gastroesophageal reflux disease) bisa menyebabkan sakit pada tulang rusuk kiri. GERD terjadi ketika klep antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Iritasi pada kerongkongan tersebut dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada dada atau tulang rusuk kiri. Selain itu, GERD dapat memengaruhi kesehatan esofagus dan lambung, yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang rusuk kiri dan bagian tubuh lainnya.
5 Gangguan Jantung
Gangguan jantung dapat menyebabkan tulang rusuk bagian kiri sakit karena jantung dan tulang rusuk kiri saling terkait dan berdekatan di dalam tubuh manusia. Jika Anda merasakan sakit pada bagian rusuk kiri dan memiliki riwayat penyakit jantung atau gejala lain seperti sesak napas, pusing, atau denyut jantung yang tidak normal, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
6 Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru dapat menyebabkan rasa sakit di tulang rusuk kiri karena tumor yang berkembang pada paru-paru dapat menyebar atau metastasis ke tulang, termasuk tulang rusuk. Ketika kanker menyebar ke tulang rusuk, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan saraf yang ada di sekitarnya, sehingga menyebabkan rasa sakit yang kronis dan terkadang sangat intens. Selain itu, kanker paru-paru dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di sekitar jaringan paru-paru, yang juga dapat menyebabkan rasa sakit pada tulang rusuk kiri. Rasa sakit ini mungkin terasa lebih buruk saat seseorang bernapas dalam-dalam atau ketika bergerak.
Cara Mengatasi Rusuk Kiri Sakit
Apabila tulang rusuk sakit disebabkan oleh cedera ringan dan tidak disertai dengan patah pada tulang rusuk atau kerusakan pada jantung dan paru-paru, tulang rusuk yang sakit dapat sembuh dengan sendirinya setelah 3-6 minggu. Untuk meredakan rasa nyeri dan mempercepat pemulihan, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, yaitu:
1 Istirahat Yang Cukup
Meraih waktu tidur yang maksimal dan berkualitas sangatlah penting untuk mempercepat proses pemulihan tubuh Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda tidur setidaknya delapan jam setiap malamnya.
2 Kompres Dengan Air Es
Es ampuh meredakan pembengkakan di area yang sakit dan membuatnya sedikit mati rasa. Kompres es selama 20 menit yang dilakukan 3-4x sehari.
3 Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Beberapa obat pereda sakit yang dijual bebas di apotek adalah ibuprofen, naproxen, atau asetaminofen. Jika Anda tidak memiliki obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, cobalah mengonsumsi obat bebas yang dijual di apotek. Namun, pastikan sebelumnya Anda telah meminta rekomendasi yang spesifik dari dokter atau apoteker mengenai dosis konsumsi yang tepat. Jangan pernah mengonsumsi obat-obatan bebas melebihi dosis yang dianjurkan.
4 Hindari Aktivitas Berat
Jangan melakukan aktivitas yang dapat memperburuk kondisi, seperti olahraga yang terlalu berat atau kegiatan yang membutuhkan banyak gerakan tubuh.
Namun, apabila rasa sakit tidak kunjung membaik dan disertai gejala lain seperti demam, batuk atau kesulitan bernapas, sebaiknya anda melakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter agar dilakukan pemeriksaan seperti tanya jawab, pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan tambahan seperti foto rontgen, cek darah dan lainnya agar kamu mendapat penanganan yang tepat ya!